Langsung ke konten utama

Rimba Ratap



I
Semalam;
Masih aku duduk termangu bersama tebing-tebing curam ini
Bingar sungguh dalam kesendirian ini.

Semalam lalunya lagi;
Aku duduk termangu bersama sunyi bebatuan malam ini
Ditemankan pada renung akan relung yang kian busung


II
Ditepi jalan, simpang tiga
Dedaunan pohon randu kian berguguran

Sebagian dari dedaun yang berjatuhan berwarna kuning, tak jarang pula jatuh sebab tangkainya terpatah.

Dedaunan jatuh itu, bertumpuk tepat di atas trotoar jalan simpang tiga
Meski tak jarang pula sebagian memilih pergi bersama embusan angin

 III
Bocah-bocah yang kerap menghabiskan waktunya bersama malam, curam juga gusar
Kini memilih pergi bersama angin yang diam-diam merangkak dalam malam

Sebagian dari bocah-bocah itu ada yang memilih tebing curam baru dan apa pula yang memilih batu dan malam

Hanya sedikit dari mereka memilih untuk tinggal
Entah menanti hujan menumbuhkannya kembali atau sekadar menanti teman dedaunnya yang masih menggantung di atasnya

Makassar, 11 Mei 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.

Suatu Ketika

Pada suatu ketika, akan tiba masanya I Pada suatu ketika kita berjumpa, akan tiba masanya perpisahan II Pada suatu ketika kita saling merindu, akan tiba masanya kita saling mengenang III Pada suatu ketika kita saling memberi arti, akan tiba masanya kita dalam hilang IIII Pada suatu ketika segala sesuatunya bisa terjadi, akan tiba masanya mencari dalam ingatan menjadi sukar IIIII Pada suatu ketika kita telah hilang, temukanlah kita dalam ingatan masing-masing VI Ya, pada suatu ketika; saat ini, akan tiba masanya; yang tak jauh dari hari ini Makassar, 12 Maret 2019