Langsung ke konten utama

Teruntuk Dirimu

Dalam segala asa
       Mungkin kita akan dalam naungan yang sama
       Memahat setiap kisah pada batang-batang pepohonan
       Mengisahkannya kembali pada gugur dedaunan

Tapi tidakkah kautahu akan hakikat sebuah rasa
       Dalam asa mungkin kita akan sekata
       Tetapi tidak dalam rasa, sebab kelak hanya akan ada kata "kau" dan kata "aku"
       Kita tidak benar-benar lebur sebagai kita

Jika ditanya dalam segala rasa, maka maaf adalah kata yang kelak aku warisakan padamu
       Beda antara kau dan aku, pun sama antara kau dan aku makamnya tidaklah berada dalam serasi
       Beda antara kau dan aku kelak tidak akan lebur dalam kita
       Juga sama antara kau dan aku tidak akan lebur dalam satu puisi

Hingga kini, kau dan aku telah tiba pada akhir kata kita
       Maafkanlah,

Tertanda: Aku


Makassar, 25 September 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.