Langsung ke konten utama

Retaknya Bangsaku

Retaknya bangsaku, malangnya bangsaku
Retaknya negeriku, malangnya negeriku
Retaknya hukumku, malangnya bijakku
Retaknya musimku, malangnya tubuhku
Retaknya pulauku, malangnya samuderaku
Retaknya rimbaku, malangnya sungaiku
Retaknya lautku, malangnya ombakku
Retaknya tanahku, malangnya rakyatku
Retaknya kitabku, malangnya anakku
Retaknya pondasiku, malangnya rumahku
Retaknya dapurku, malangnya isteriku
Retaknya piringku, malangnya lambungku
Retaknya nasibku, malangnya keluargaku

Lantas apa atau siapa sebab datangnya retakan itu?

Apa mungkin aku terlahir dalam keadaan dikejar oleh mungkar?
Apa mungkin aku terlahir bersama dosa-dosa yang telah menungguku?
Apa mungkin aku terlahir bersama utang-piutang nabi Adam?
Apa mungkin aku terlahir sebab bangsa ini menantiku dahulu sebelum ia retak?

Atau mungkin, atau jangan-jangan,-
Ah, sudahlah, lambungku ini semakin panas saja
Aku ingin mencari sesuap nasi
Semua tanya ini, aku wariskan untukmu saja



Makassar, 1 September 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.