melihatmu adanya dirimu, mengingatkanku akan janji yang sempat terlupakan.
kembali mengulang hari-hari saat bersamamu dalam benakku, mengingatkanku akan hutang-hutangku dimasa lalu yang belum terlunaskan sampai hari ini.
beberapa waktu lalu, aku menempatkan diriku sebagai dirimu di masa lalu, dan ternyata sulit bagiku untuk memaafkan diriku sendiri atas apa yang terjadi padamu saat ini.
bagimu saat ini, mungkin sudah memaafkanku. tapi bagiku, tak akan pernah termaafkan.
buku kehidupanku telah tertulis dan tak akan pernah berubah.
aku memasung diriku dalam sengsara? mungkin itulah selayaknya.
hutang-hutangku dimasa lalu cukup untukku saja, sekiranya bisa.
tapi sayang, kau yang harus membayar lunas segalanya.
maafkan aku.
Makassar, 2 September 2014
kembali mengulang hari-hari saat bersamamu dalam benakku, mengingatkanku akan hutang-hutangku dimasa lalu yang belum terlunaskan sampai hari ini.
beberapa waktu lalu, aku menempatkan diriku sebagai dirimu di masa lalu, dan ternyata sulit bagiku untuk memaafkan diriku sendiri atas apa yang terjadi padamu saat ini.
bagimu saat ini, mungkin sudah memaafkanku. tapi bagiku, tak akan pernah termaafkan.
buku kehidupanku telah tertulis dan tak akan pernah berubah.
aku memasung diriku dalam sengsara? mungkin itulah selayaknya.
hutang-hutangku dimasa lalu cukup untukku saja, sekiranya bisa.
tapi sayang, kau yang harus membayar lunas segalanya.
maafkan aku.
Makassar, 2 September 2014
Komentar
Posting Komentar