Langsung ke konten utama

Tangkai Mawar Merah

saat malam tiba
sebahagian kita menatap bintang-gemintang dalam harap
tanpa pernah mengerti asal kegelapan disisinya

tanpa pernah mengerti asal kelam dari gelapnya malam

ketika kelam menyapa dalam sepi
sebagian dari jiwa yang tersembunyi kembali berbisik, takut
menyerapah kekelaman, sungguh naif
sedang belati masih memainkan lagu klasik, menelusuri simfoni
malam tidak lebih dari simbol gelap
gelap tidak lebih dari simbol kekelaman
kekelaman tidak lebih dari simbol jiwa tersudut
jiwa tidak lebih dari simbol kehidupan
kehidupan tidak lebih dari simbol semesta
semesta tidak lebih dari simbol dimensi
dimensi tidak lebih dari simbol masa
masa tidak lebih dari simbol kehampaan
kehampaan tidak lebih dari simbol ketiadaan
ketiadaan tidak lebih dari simbol manusia
manusia tidak lebih dari simbol penakut malam, penakut manusia

malam hanya segelintir tamparan
tamparan bagi malam
malam di sudut jiwa gelap yang padanya adalah kelam
atau boleh jadi, hanya simbol masa sehimpunan serapah



Makassar, 27 Juli 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.