I
Adakah kau tahu, akan penantian?
Wajah atas waktu yang tertinggal, walau sekadar untuk melihatmu?
Sekiranya kaupahami akan goresan waktu, ini
Maka mungkin, tak sedikit usaha kaucoba meski kadang kuyu diantara malam
Kepada engkau yang sedang menunggu tanpa rasa pun tanpa harap, bergegaslah
Sebab waktu ini sedang melamar musim yang akan datang
II
Selayaknyalah
Bagi para pengeja takdir, jangan pernah kaudera yang berderai air mata
Sebab di pelupuk matanyalah kaumenitipkan rasa
III
Dimusim berikutnya aku akan melamarmu
Tepat saat penghujan mulai menumbuhkan segala rasa
Dipenggalan waktu sebelumnya, aku telah menikahimu
Meski nyatanya kita tak pernah berikrar akan sejalan
Dan sekiranya kaupahami penantianku, ini
Maka sampaikanlah bahwasanya
"Aku, demi masa. Menerima lamarannya bukan karena cinta, -
melainkan dengan sebuah harapan, anakku dimasa yang datang tidak akan terpinang oleh lelaki serupa dirinya"
Makassar, 22 Juli 2014
Adakah kau tahu, akan penantian?
Wajah atas waktu yang tertinggal, walau sekadar untuk melihatmu?
Sekiranya kaupahami akan goresan waktu, ini
Maka mungkin, tak sedikit usaha kaucoba meski kadang kuyu diantara malam
Kepada engkau yang sedang menunggu tanpa rasa pun tanpa harap, bergegaslah
Sebab waktu ini sedang melamar musim yang akan datang
II
Selayaknyalah
Bagi para pengeja takdir, jangan pernah kaudera yang berderai air mata
Sebab di pelupuk matanyalah kaumenitipkan rasa
III
Dimusim berikutnya aku akan melamarmu
Tepat saat penghujan mulai menumbuhkan segala rasa
Dipenggalan waktu sebelumnya, aku telah menikahimu
Meski nyatanya kita tak pernah berikrar akan sejalan
Dan sekiranya kaupahami penantianku, ini
Maka sampaikanlah bahwasanya
"Aku, demi masa. Menerima lamarannya bukan karena cinta, -
melainkan dengan sebuah harapan, anakku dimasa yang datang tidak akan terpinang oleh lelaki serupa dirinya"
Makassar, 22 Juli 2014
Komentar
Posting Komentar