Langsung ke konten utama

Kita Dalam Masa

I
Tangis kita ini jelmaan harapan
Harapan yang tumbuh dalam masa
Harapan tulus, ikhlas dan haru

Mulanya kita mendengar kemudian melihat

Dalam masa
Hati kita belajar mengenal harap, nama dan berjumpa rasa

II
Tangis kemudian terbingkai
Harapan berganti harapan
Serupa musim berganti musim
Harapan pada masa datang

Kaki ini mulai menapaki masa dalam sadar

Mencari arti, mencari makna kemudian sadar akan masa kita

III
Kita bingkai harapan pada tangis, pada haru dan pada masa kita menanti

IV
Ketika tiba tangisan itu
Harapan kita akan berganti harapan

Dalam masa kemudian kita belajar kembali

Tersadar akan masa, kita kemudian haru mengenangkan bakti kita
Kita terisak dalam keharuan, mewariskan harapan, tangis, nama, juga rasa pada masa datang

V
hasbunallah wanikmal wakil nikmal maulana waanikman nashir


Makassar, 7 Juli 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.