Riuh angin menghembus sayapan
Rinai hujan membasahi rerumputan
Menyelah rasa ditepi dedaunan
Kemana jalan hendak kau tuju
Sayapan harap menjelma dalam kesudahannya
Sejenak hinggap sayapanmu di sisiku
Menuturkan asa akan masa yang akan datang
Menjadikannya munajat serupa syair
Indah kututur dari sudut hati kecilku
Teringat akan masa yang menjauh
Rindu kugenggam dalam hatiku
Sosok rentah yang tak lagi kekar
Beribu do’a mengiringimu
Sejuta kisah kasihmu membingkai hidupku
Teringat masa yang lalu
Bocah kecil yang nakal namun selalu kau cinta
Kau diamkan duduk dipangkuanmu
Kau dendangkan lagu nina bobok
Hingga hening menghantar ke tepian malam
Menggulung senja dihamparan malam
Ah..
Rindu rasanya melihat sorot matamu
Warna sayapan bak lukisan menghamparkan senja
Rindu kini kudekap dalam hati
Selayaknya sayap kupu-kupu kertas padang ilalang mengenggam warna
Makassar, 6 November 2013
Rinai hujan membasahi rerumputan
Menyelah rasa ditepi dedaunan
Kemana jalan hendak kau tuju
Sayapan harap menjelma dalam kesudahannya
Sejenak hinggap sayapanmu di sisiku
Menuturkan asa akan masa yang akan datang
Menjadikannya munajat serupa syair
Indah kututur dari sudut hati kecilku
Teringat akan masa yang menjauh
Rindu kugenggam dalam hatiku
Sosok rentah yang tak lagi kekar
Beribu do’a mengiringimu
Sejuta kisah kasihmu membingkai hidupku
Teringat masa yang lalu
Bocah kecil yang nakal namun selalu kau cinta
Kau diamkan duduk dipangkuanmu
Kau dendangkan lagu nina bobok
Hingga hening menghantar ke tepian malam
Menggulung senja dihamparan malam
Ah..
Rindu rasanya melihat sorot matamu
Warna sayapan bak lukisan menghamparkan senja
Rindu kini kudekap dalam hati
Selayaknya sayap kupu-kupu kertas padang ilalang mengenggam warna
Makassar, 6 November 2013
Komentar
Posting Komentar