Langsung ke konten utama

Biarkan Angin Berbisik

Entah dari sudut mana Aku harus melihat
Aku selalu berusaha mengumpulkan serpihan pelajaran hidup
 
Tak jarang harus Aku susuri jalan yang sama sekali asing
Membaca raut wajah setiap insan yang terbujur kaku
Tak jarang harus Aku susuri jalan gelap dengan kubangan air dibahu jalan
Berusaha memahami sketsa kehidupan dimata takdir
 


Hari aku sedang berdiri di padang ilalang
Mendengarkan angin bercerita kepada ilalang
Meraka indah dalam alunan nyanyian itu
Ataukah mereka hanya berpura-pura terlihat bahagia?
Aku sendiri tidak tahu
 
Serpihan takdir berjatuhan dari langit
Membasahi kehidupan manusia
Apakah harus seperti itu?
Tidakkah dia bisa datang seperti angin yang berbisik dahulu kepada ilalang?
Tapi ah.! sudahlah Aku tidak ingin melihat senja di ufuk timur
Sungguh senyuman pepe masih menggelayut dalam fikiranku


Makassar, 8 November 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.