Langsung ke konten utama

Surat Bayangan

Mungkin tak ada kisah indah yang harus tertulis diantara kita
Semalam wajah itu begitu sayu menatapku
Dalam keheningan,derap langkahnya menghampiri
Senyuman itu berbalut tetesan air mata
Suara isak tangis yang meluluhkan
Tak ada kata terucap diantara kita
Hanya kebisuan hati yang begitu berat
Mungkin karena selama ini kita terlalu jauh
Atau mungkin selama ini kita terlalu naif

Aku tak tahu harus menyebut diriku apa jika tanpamu
Saat merasa sangat sendiri,kau selalu bersamaku
Aku tak tahu harus menyebut diriku apa jika tak melihatmu
Saat aku tersesat kau menjadi penunjuk jalanku



Jika aku adalah bayang-bayang,mungkin kau adalah cahaya
Aku tahu tak seharusnya mengatakan ini,tapi itulah kenyataanya
hanya saja,saat kau berada di dekatku
Aku tak pernah menjadi diriku yang sebenarnya
Aku tahu,akan sangat menyakitkan melihatmu bersama yang lain
Tapi jarak menjadi hal yang sangat berarti bagiku
Terimakasih telah menunjukkan jalan
Aku tahu kita selalu berdampingan,tapi untuk kau tahu “kita tak harus satu”
Ini antara cahayamu dan bayang-bayang dalam hatiku
Tak usah khawatir kau akan selalu di hatiku,semuanya akan baik-baik saja
Selamat tinggal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.

Suatu Ketika

Pada suatu ketika, akan tiba masanya I Pada suatu ketika kita berjumpa, akan tiba masanya perpisahan II Pada suatu ketika kita saling merindu, akan tiba masanya kita saling mengenang III Pada suatu ketika kita saling memberi arti, akan tiba masanya kita dalam hilang IIII Pada suatu ketika segala sesuatunya bisa terjadi, akan tiba masanya mencari dalam ingatan menjadi sukar IIIII Pada suatu ketika kita telah hilang, temukanlah kita dalam ingatan masing-masing VI Ya, pada suatu ketika; saat ini, akan tiba masanya; yang tak jauh dari hari ini Makassar, 12 Maret 2019