Langsung ke konten utama

Karena Tuhan Telah Menjawabnya

pukul 10:xx pagi ini...mungkin adalah salah satu hari yang akan aku ingat seumur hidupku.ya!hari ini adalah hari dimana aku telah menyelasaikan program s-3 dan meraih gelar doktor yang sudah aku inginkan sejak dahulu.

tiba saatnya untukku membacakan pidato kelulusan,berbeda dengan lulusan lainnya aku tidak berjalan dengan kedua kakiku...aku menuju ke atas podium dengan sebuah kursi roda yang sudah menemaniku sejak 2 tahun lalu....berbicara tentang kondisiku ini (yang tak lagi mempunyai kaki) aku kembali teringat perisitwa pukul 23:xx 2 tahun yang lalu.
saat itu aku sedang mengendarai sepeda motor yang sudah agak usang.malam itu aku sama sekali tidak merasa kelelahan,lapar ataupun mengantuk,tapi entah mengapa saat melewati persimpangan di ujung jalan tiba-tiba aku mendengar suara tubrukan yang sangat besar dan sempat membuatku terkaget tapi itu hanya beberapa detik saja karena saat itu aku terasa terlelapkan oleh sebuah nyanyian dan tertidur.


saat aku membuka mata dari tidur nyenyakku semalam,kulihat jam loker yang tak biasanya ada diatas mejaku,kuperhatikan sekelilingku tak satupun dari isi ruangan ini yang pernah kulihat sebelumnya,hingga jelaslah sudah kebingungan ini saat seorang wanita menghampiriku dan berkata "sykurlah bapak sudah sadar...".ternyata tubrukan malam itu adalah suara dari sepeda motorku yang terhempaskan oleh sebuah mobil sedan dari arah sebelah kanan.

selama beberapa hari aku dirawat dirumah sakit,dan tibalah saat kepulanganku.namun ada yang tak biasa,aku tak bisa merasakan kedua kakiku,aku tak bisa mengangkatnya dan beranjak pergi dari ruang perawatan ini.tak perlu waktu yang lama untuk membaca situasi ini,aku sadar betul apa yang telah menimpaku.kakiku kini lumpuh,kini aku adalah seseorang tak bisa lagi berjalan,seseorang yang tak bisa lagi mengendarai motorku seseotrang yang tak bisa melakukan apa-apa lagi.

selama beberapa minggu aku tak keluar rumah,tak ingin bertemu dengan keluarga maupun teman sekampusku.semua harapan dan impianku yang selama ini kubangun kini telah hilang bersama datangnya kemalangan ini.waktu berlalu akhirnya akupun mulai memaksakan diri untuk memulai hidupku yang baru meskipun tanpa semangat dan potongan harapan yang dulu ada.dahulu orang menatapku sebagai seseorang yang cerdas,mandiri dan berwibawa,tapi sekarang aku tidak lebih dari seorang yang dikasihani atas kemalanganku ini.

terik matahari ini seolah ingin menambahkan penderitaanku saja,terasa begitu menyegat dan membakar kulit maka saat itu juga kuputuskan untuk menepi dan bergabung dengan dengan anak-anak dekil dengan bau keringatnya yang begitu asam...ditengah kekalutan hatiku salah seorang dari anak itu malah menyodorkan tangan dan meminta uang recehan kepadaku dengan ekspresi yang sudah pasaran dan kebetulan saja dikantongku sedang ada beberapa recehan yang bisa aku berikan kepadanya,toh hal itu tidak akan membuatku menjadi miskin...berhasil mendapatkan uang recehanku anak itu berlari kegirangan menuju penjual minuman dingin itu...panas semakin menjadi saja aku tak tahan lagi,aku memutuskan untuk membeli minuman dingin..benar saja uang dikantongku saat itu sudah habis dan hanya ada kartu ATM..."sungguh sial rasanya"..anak kecil itu kembali lagi dengan seorang temannya "apa lagi ini??"dalam hatiku...jauh dari perkiraanku,anak itu menyodorkan kepadaku sebotol minuman dingin yang masih belum terbuka tutup botolnya...tentu saja dengan sedikit tersenyum aku menerimanya..."untung saja anak kecil itu ada.kalau tidak,aku tidak tahu harus bertanya pada siapa letak mesin ATM terdekat"....sebelum aku sempat mengucapkan terimakasih,anak kecil itu sudah pergi bermain (namanya juga anak-anak)...aku memperhatikan anak kecil itu dari kejauhan..dia terlihat sedang asyik bermain dengan adiknya yang masih berusia sekitar 5 tahun....

selama beberapa hari ini aku sengaja melewati persimpangan ini hanya untuk memperhatikan kedua bocah itu bermain dengan riangnya...satu hal yang saat itu tidak aku ketahui adalah bahwa adik dari anak kecil itu buta..."kakak yang kemarin ya??"lamunanku buyar saat anak itu bertanya..."ia...adikmu itu tidak bisa melihat ya??"."ia kak"sahut anak itu".."lalu kenapa kau tetap bermain dengannya??"..anak kecil itu dengan polosnhya menjawb pertanyaan itu "diakan masih bisa mendengar..!!"...mendengar jawabannya aku seolah tertegun oleh sesosok bocah dekil dengan bau keringatnya itu...
hari berganti hari...aku semakin akrab saja dengan bocah itu dan tanpa kusadari aku sudah kembali tersenyum bahkan dengan perasaan yang jauh lebih baik...

pernah satu ketika seorang wanita bertanya "mengapa kau tersenyum saat orang bertanya mengenai kondisimu yang lumpuh??"...dengan senyuman aku menjawab "aku tersenyum dan bersyukur karena Allah hanya mengambil sepasang kakiku dan tidak mengambil hal lain yang kucinta..Allah tidak mengambil pendengaranku,Allah tidak mengambil keluargaku,Allah tidak mengambil sahabat-sahabatku..dan aku bersyukur karena Allah telah menjawab pertanyaanku sebelum aku menanyakannya"...wanita itu hanya terdiam.
"kak!!!nama kakak sudah dipanggil untuk kedua kalinya"...aku tersadar dari flashback kejadian waktu itu oleh suara andika (bocah 10 tahun yang kutemui 2 tahun lalu dengan penampilannya yang dekil,tentu sekarang tidak lagi karena ia sudah tinggal bersamaku sejak 1 tahun lalu)




cat : jangan melihat apa yg tidak ada padamu dengan hati yang penuh rasa dengki,tetapi syukurilah apa yang ada padamu dengan hati yang ikhlas "karena sesungguhnya Allah sudah menjawab pertanyaan kita jauh sebelum kita menanyakannya"


Makassar, 10 September 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.