Langsung ke konten utama

Cinta tak harus terlihat

topan seorang anak tanpa ibu.
ibunya meninggal dunia saat ia berumur 2 tahun,dan selama itu pula ia dibesarkan oleh ayahnya tanpa seorang ibu.


            topan dan ayahnya tinggal disebuah pedesaan yang tidak jauh dari pinggiran kota.setiap hari ia bangun lebih cepat dari anak biasanya itu karena dia harus membersihkan kamarnya sendiri sebelum berangkat kesekolah dengan mengendarai sepeda.

          Ayah topan bekerja sebagai seorang petani dikebun mereka sendiri yang tidak terlalu luas,setiap hari ia rajin membersihkan kebunnya dan tak jarang pula ia membenarkan pagar kebun mereka yang terkadang dirusak oleh binatang seperti babi.

Mereka berdua hidup bahagia tanpa merasa kekurangan apapu kecuali ayahnya yang terkadang merindukan sosok sang istri yang dia cintai.setiap tahunnya mereka berdua menyempatkan diri untuk pergi ke pemakaman sang ibu.Ayahnya kerap kali menceritakan tentang bagaimana sosok sang ibu kepada topan,dan topanpun terlihat bahagia.

Tak terasa topan sudah berusia 11 tahun dan itu setidaknya 9 tahun semenjak ibunda tercinta meninggal dunia.

pada satu ketika topan terlihat duduk melamun didepan ember yang biasa ia gunakan untuk membantu sang ayah menyiram tanaman.Ayahnyapun datang mengahampirinya dan bertanya
"ada apa nak?apakah kau kelelahan?jika ia,pergilah beristirahat."
"tidak yah.."jawab topan sambil tersenyum kecil.
"lantas?"balas sang ayah."ayah sudah 9 tahun sejak ibu meninggalkan kita,itu artinya sudah 9 tahun pula ayah membesarkanku dengan kasih sayang seorang ayah...yah terkadang aku merasa merindukan sosok seorang ibu dan ingin merasakan kasih sayang dari seorang ibu,aku sangat ingin merasakan dekapan hangat seorang ibu,belaian dari seorang dan tentu saja aku ingin melihat ayah dan ibu saling berdampingan dengan diriku diantara ayah dan ibu"
mendengar ucapan anaknya sang ayah langsung terdiam beberapa saat.kemudian ayahnya menjawab
"ya..benar sudah 9 tahun sejak ibumu meninggal dunia.tapi nak yang harus kau ketahui adalah bahwa sedetikpun kasih sayang ibumu tak pernah terputus atau berkurang hingga hari ini.

anakku,jika kau merindukan sosok ibumu maka lihatlah dirimu,dan jika kau masih belum bisa merasakannya,maka lihatlah kedalam hati kecilmu.

Anakku jika merindukan sosok seorang ibu maka lihatlah dirimu,kau tidak terlahir dengan sendirinya,kau terlahir dari seorang ibu yang melahirkanmu dengan penuh perjuangan..

Anakku kasih sayang ibumu tak pernah meninggalkanmu sedetikpun, kasih sayang ibumu tak pernah terputus dan tak pernah berkurang,karena ibumu selalu ada dalam lubuk hati kecilmu dan hati kecilku...

dan anakku terkadang saat aku merindukan sosok ibumu maka kerinduanku itu terobati saat aku melihatmu tersenyum bahagia
dan ingatlah anakku cinta itu tak harus terlihat.."

sang anakpun tak kuasa menahan haru mendengarkan jawaban sang ayah dan lalu mendekap ayahnya dengan erat.

renungan:

terkadang sebagai seorang anak kita terlalu sering menilai kasih sayang dari segi sesuatu yang berwujud dan tak jarang kita menganggap bahwa semakin banyak benda yang kita dapatkan maka semakin besar pula kasih sayang yang kita peroleh,dan begitupun sebaliknya.
tak jarang kita dengan mudahnya mengadili orang tua kita dan memfonisnya "tidak menyayangi kita"

tidakkah anda pernah mencoba merenungkan betapa mulianya seorang ibu dan betapa mulianya seorang ayah?

ketahuilah,bahwasanya tak sedikit air mata yang tertumpah karena kelakuan kita tak sedikit luka hati yang mereka derita tak kala kita mencabik-cabik hati dari orang tua kita.

saudaraku,cinta itu tak harus terlihat.karena cinta yang terlihat adalah cinta yang dapat membuatakanmu dan menutup matamu sehingga kau tidak dapat melihat cinta yang sesungguhnya.

Makassar, 10 September 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.