malam, rindu ini berguguran bersama tetesan waktumu
ia berguguran dihembusan angin yang kukuh
menjadikan hatiku ringkih di kemarau rinduku ini
ku coba tampikkan rasa ini
tapi malam kau tetap saja kelam meski binar lampu mencoba menggaungimu
malam sungguh telah kuseka rinduku di lubuk hatiku
tapi mataku tak seirama dengan tutur kataku yang lalu
ia berguguran dihembusan angin yang kukuh
menjadikan hatiku ringkih di kemarau rinduku ini
ku coba tampikkan rasa ini
tapi malam kau tetap saja kelam meski binar lampu mencoba menggaungimu
malam sungguh telah kuseka rinduku di lubuk hatiku
tapi mataku tak seirama dengan tutur kataku yang lalu
malam,rindu ini telah mengelam bersamamu dihamparannya
tapi tetap saja ia berpijar dan menjadi indah dimatanya
namun selalu saja membuat hatiku kian ringkih dipangkuanmu
malam, rindu ini telah kuseka dibalik tuturku asaku
tapi tetap saja ia menyeruak dari celah-celah mata pujangga ini
-pujangga yang hanya mampu menggenggam cintanya dalam khayalku-
tapi tetap saja ia berpijar dan menjadi indah dimatanya
namun selalu saja membuat hatiku kian ringkih dipangkuanmu
malam, rindu ini telah kuseka dibalik tuturku asaku
tapi tetap saja ia menyeruak dari celah-celah mata pujangga ini
-pujangga yang hanya mampu menggenggam cintanya dalam khayalku-
Komentar
Posting Komentar