Langsung ke konten utama

Bisikan Sampan yang Lirih

bisikan namamu hadir dalam renungku
hadir menyeruak diselah-selah rasa rindu yang kian pekat ini

tak pernah terucap kata akan rasaku
tapi sudahlah
jika beruntung untaian kata ini akan menjuntai kehatimu



mungkin,jika beruntung
nelayan tua ini dapat bersandar
tapi sudahlah
jika beruntung mungkin semenanjung lapuk itu tempatku darimu

burung camar kian bersenandung lirih
dihembus buaian angin laut mentari senja

rasa indah ini menyeruak diantara kehinaanku
menyelinap diselah-selah hati yang patah arang
tapi sudahlah
bagiku sudah cukup beruntung lampu itu menyorot hati ini
meskipun ia ternyata menyinari pesiar dari negara lain

mungkin jika sempat
akan ku kirim sajak lirih hati ini di buaian angin malam semenajung itu
mungkin jika sempat
akan ku bacakan syair yang selama ini mengusikku
jika sempat rasa beraniku muncul dari balik rasa yang malu ini

tapi sudahlah sampanku kini tengah terbawa arus
arus yang membuatku harus melepas jangkar di dermaga milikmu
dan arus yang membuatku menjuntaikan tali rinduku tanpa jangkar lagi di semenanjung lain
-nelayan tua bisu-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.

Suatu Ketika

Pada suatu ketika, akan tiba masanya I Pada suatu ketika kita berjumpa, akan tiba masanya perpisahan II Pada suatu ketika kita saling merindu, akan tiba masanya kita saling mengenang III Pada suatu ketika kita saling memberi arti, akan tiba masanya kita dalam hilang IIII Pada suatu ketika segala sesuatunya bisa terjadi, akan tiba masanya mencari dalam ingatan menjadi sukar IIIII Pada suatu ketika kita telah hilang, temukanlah kita dalam ingatan masing-masing VI Ya, pada suatu ketika; saat ini, akan tiba masanya; yang tak jauh dari hari ini Makassar, 12 Maret 2019