Langsung ke konten utama

Puisi Dendam (Sakit Hati)

lama kunanti saat ini
saat dimana aku dan dirimu berhadapan

kugenggam abu dalam sekam ini
kehempaskan tepat dihadapanmu



saling bertatapan satu sama lain
tidak dalam naungan cinta yang dulu pernah ada

kehempaskan setiap detik rinduku dihdapanmu
sama halnya saat kau hinakan cintaku padamu

kuhempaskan segala asa yang pernah ada
kehempaskan tepat dihadapanmu
kuhempaskan tepat diantara tetesan airmatamu

hatiku sangat lega
ianya telah menhempaskan segalanya
ianya telah menghinakan rindu kepadamu
ianya telah hempaskan cinta padamu

sedari dulu kutunggu hari ini
sedari dulu telah kutempah hati yang karat menjadi belati
sedari dulu peluhku membakar rindu ini
sedari dulu cintaku terpanggang amarahku

dan hari ini semuanya kuhempaskan tepat dihadapanmu
dan hari ini belati karat ini telah menghujam hatimu
dan hari ini hatimu betangiskan darah

di hari ini pula mendung hatimu meneteskan airmata
di hari ini pula tatapanku tak lagi sayu
dan dihari ini pula kehempaskan segala yang pernah ada tentangmu dan hatiku
-hatiku kini sangat puas-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.