Langsung ke konten utama

The Rose Flower

hati...?? apakah benar aku memilkinya...??
tak tau harus kujawab apa...hatiku terasa telah beranjak pergi dari hidupku saat kau meninggalkanku...

dengan tangisku yang membahama didalam dada,ia adalah hati yang merintih kesakitan dalam durjana malam yang kini berkalang duka berlinang air mata dalam kesendirian yang abadi...



dalam hatiku yang tak lagi menyatu,ia adalah hati yang telah terburai dalam kehancuran asah yang telah remukkan setelah kau menyemikannya dalam musim yang kini telah mendung dalam badai kehancuranku yang seolah akan abadi dalam namanya yang sering  kusebut di setiap malam dalam tetesan air mataku yang kini telah berwarna hitam...

kau tahu..?? ini hanyalah kepingan kecil hatiku yang telah kau hancur remukkan..yang kini tengah remuk dalam nafas yang semakin sesak akan kepergianmu...kepingan hati kecilku yang kini merintih kesakitan dalam malam yang kian larut,kian mengelam dan kian beku bersenandungkan lagu hati yang bertatahkan tangis kesedihan hatiku yang kian merintih dalam kelamnya hari-hariku...

dan bodohnya aku karena meski dengan kepingan hati kecilku yangterluka aku masih tetap saja mencintaimu..

war and sadness : The Black Rose Flower

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.

Suatu Ketika

Pada suatu ketika, akan tiba masanya I Pada suatu ketika kita berjumpa, akan tiba masanya perpisahan II Pada suatu ketika kita saling merindu, akan tiba masanya kita saling mengenang III Pada suatu ketika kita saling memberi arti, akan tiba masanya kita dalam hilang IIII Pada suatu ketika segala sesuatunya bisa terjadi, akan tiba masanya mencari dalam ingatan menjadi sukar IIIII Pada suatu ketika kita telah hilang, temukanlah kita dalam ingatan masing-masing VI Ya, pada suatu ketika; saat ini, akan tiba masanya; yang tak jauh dari hari ini Makassar, 12 Maret 2019