Langsung ke konten utama

Manusia Buangan

lama kutimbang rasa akan kepantasan asah...apakah masih mkau menjawabnya dengan pengharapan??
terlalu bagiku untuk menanti sebuah keputus asaaan bahkan membuatku putus asah akan hadirnya..

jauh telah kutelusuri lorong-lorong sempit yang tak pernah bertuan,entah apa yang akan kutemukan...aku hanya berjalan tanpa pernah kumelihat akan sosok dirimu yang terkadang muncul hanya untuk menghardfikku tidak dalam kata-kata seru melainkan dalam rajam hati kian kau hujamkan kepadaku...



aku kini hanyalah manusia baungan...
manusia yang menjadi buangan akan asah kehidupan yang serupa dalam keindahan...
manusia yang menjadi buangan akan kelamnya dalam pengharapan hidup yang kian berpendar namun temaram...
dalam rinai cahaya bulan yang merengkuhku dalam dekapan embun yang kian pekat...kutitpkan harapanku yang nampak namun tak pernah nyata dalam hati kecilmu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari "Merdeka"

Bismillahi rahmaani rahiim. Sedikit terlambat memang, saat membuat ulasan soal kemerdekaan. Dari tahun ke tahun, gelaran kemerdeaan semakin megah dan nampak hikmad. Tak sedikit media menayangkan detik-detik pengibaran bendera negara kita. Tapi fokus kali ini bukanlah pada upacaranya, melainkan pasca perhelatan tersebut. Sudah menjadi bahan perbincangan hangat dikalangan masyarakat soal "sudakah kita merdeka?" atau "benarkah kita merdeka?" . Jujur saja, beberapa tahun belakangan ini saya tidak tertarik untuk menanggapi tipikal pertanyaan seperti ini, yang sifatnya tendensius, dan cenderung membuat definisi dari kata merdeka menjadi abstrak. Terlebih lagi saat mencari referensi dari dunia literasi; yang cenderung mendefinisikan merdeka kedalam hal berbeda. Rasanya njilimet banget . Jika ditanya sudakah kita merdeka, tegas saya menjawab, kita sudah merdeka. Buktinya kita tidak lagi harus melakukan kontak fisik di medang perang. Juga tidak lagi harus mengendap

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.