annaku...
hembusan angin kembali membelai rambutku yang kini telah berada dibawah bahuku yang kian mengurus dan nampak legam akan luka-luka yang melukiskan hatiku..
anakku...
hembusan angin kembali membisikkan sebuah nama,nama seorang gadis yang saat kutinggalkan rambutnya masih dikepang dua dengan pita merah tua,nama seorang gadis yang saat kutinggalkan datang berlari dan seolah tak ingin melepaskan diri dari dekapanku,nama seorang gadis kecil yang saat ingin kutinggal berwajah begitu lugu,wajahnya penuh dengan debu jalanan,bajunya yang nampak lusuh karena terkena percikan air dari roda-roda penggilas hunian yang damai,nama seorang gadis yang kini telah menjadi seorang wanita dewasa yang tegar dan siap menentang para pemenjara suara saudaranya
hembusan angin kembali membelai rambutku yang kini telah berada dibawah bahuku yang kian mengurus dan nampak legam akan luka-luka yang melukiskan hatiku..
anakku...
hembusan angin kembali membisikkan sebuah nama,nama seorang gadis yang saat kutinggalkan rambutnya masih dikepang dua dengan pita merah tua,nama seorang gadis yang saat kutinggalkan datang berlari dan seolah tak ingin melepaskan diri dari dekapanku,nama seorang gadis kecil yang saat ingin kutinggal berwajah begitu lugu,wajahnya penuh dengan debu jalanan,bajunya yang nampak lusuh karena terkena percikan air dari roda-roda penggilas hunian yang damai,nama seorang gadis yang kini telah menjadi seorang wanita dewasa yang tegar dan siap menentang para pemenjara suara saudaranya
Komentar
Posting Komentar