Langsung ke konten utama

Perjalanan


Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak
Entah itu jarak dari langkah ke langkah
Jarak nafas ke nafas
Jarak waktu ke waktu
atau jarak rindu ke rindu

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji
Entah itu janji dari batas ke batas
Janji temu ke temu
Janji benam ke benam matahari
atau janji dari harap ke harap

Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti
Entah itu henti lelah ke lelah
Henti payah ke payah
Henti luka ke luka
atau henti dari sejenak ke selamanya

Bukan karena tak lagi ingin;
Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu

Makassar, 11 Maret 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.