Langsung ke konten utama

Generasi Bangkit


Sudah terlalu banyak cibiran. Bukan dari luar, tetapi dari bibir kita sendiri. Sudah terlalu banyak keluh. Bukan dari luar, tetapi dari kelakuan sendiri.

Saatnya untuk berkarya sudah tiba. Membenahi diri, dari hari ke hari, dari masa ke masa, dan dari generasi ke genarasi.

Apa yang terjadi saat ini bukanlah kesalahan dari pendahulu, bukan pula utang generasi kita, terlebih warisan untuk penerus kita.

Kita sedang menghadapi tantangan terbaik, sekaligus tantangan terbesar untuk menunjukkan eksistensi, jati diri kita yang sebenarnya.

Sudah saatnya mata dunia memperhatikan dan memasukkan masa ini dalam catatan sejarah. GENERASI TERBAIK dari bangsa Indonesia TELAH LAHIR.

Bergegaslah, sambut tanganku, pundakku ada untuk memapahmu, kakiku hadir menyokongmu, dan kita semua hadir untuk menebar inpiras inspirasi, karya, dan inovasi.

Sudah saatnya bagi kita untuk ikut mewarnai prestasi kelas dunia, dan merajai hari-hari merdeka yang sebenarnya.

Sudah saatnya kita berkarya, sekarya-karyanya. Menghasilkan inovasi-inovasi terhebat, terobosan-terobosan jenius, dan kehebatan-kehebatan dalam berkarya.

Satukan aku, kau, dia, mereka, kalian, menjadi satu, padu, dalam kata KITA.

Genggam jemariku, erat, kokohkan pundakmu, dan saksikanlah bentangan sayap Garuda melesat di cakrawala.

Lama, sudah terlalu lama bagi kita untuk memandang kagum pada peradaban lain.

Sekarang adalah saatnya bagi kita memberikan kesempatan bagi bangsa lain untuk menikmati rasa kagum pada bangsa kita, INDONESIA

Sejarah terbaik akan kita mulai HARI INI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.