Langsung ke konten utama

Cinta Trapesium

Bimbang, yah itulah kata pertama yang belakangan kian mantap berkiprah dalam pikiranku terlebih lagi di hatiku. Seandainya bisa, ingin rasanya memisahkan tubuh, ruh dan batin ini, tapi sayangnya itu mustahil. Alhasil, jadilah aku yang harus menjalani cinta trapesium ini; yang rasanya seperti rujak, pangsit dan nasi campur. Kalau makannya pas lagi pengen yah enak, tapi kalau makannya secara beruntun mungkin rasanya akan berbeda lagi, dan kau tahu rasa cinta segi tiga itu seperti mencampurkan ketiganya menjadi satu dan harus terlahap habis saat itu juga, dan kualami adalah cinta trapesuim. Make me so confused.


Saya bekerja sebagai seorang IT enginering di salah satu sekolah menengah atas di kota Makassar, boleh dikata sebagai salah satu sekolah terfavorit di kota ini, dan bisa kau banyangkan bagaimana kami (nyaris hanya saya) harus menjaga setiap fasilitas terkait media informasi yang ada? arrrgghhhh.. i have no life.

Rekan kerja terkadang menyindirku yang sampai hari ini dan sejauh yang mereka ketahui, saya tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan akhwat mana pun, bahkan beberapa alumni tempatku bekerja menyebutku sebagai "jones". Beberapa hari lalu saya membuat mereka terkejut dengan menyatakan bahwa saat ini saya sedang terjebak cinta trapesium. Beberapa rekan kerja yang sudah menantikan berita sejenis ini datang silih berganti, yang mau atau tidak membuatku harus menjelaskan tentang cinta trapesium, ini; kebanyakan dari mereka hanya memberikan nasihat untuk bersabar dalam menjalaninya.

Beberapa orang merasakan cinta justeru saat mereka berjauhan. Yah, sepertinya ungkapan ini benar-benar sesuai denganku. Sudah bukan rahasia lagi kalau insomnia adalalah penyakit wajib bagi setiap IT enginer. Yang belum tahu insomnia itu seperti apa, saya akan menjelaskannya secara praktis. Insomnia adalah ketika kalian terjaga saat pukul 1 dini hari dan merasa seperti pagi hari. Now i know, i need my pillow. Hampir 75% pekerjaan aku selesaikan saat malam hari sampai subuh. Paginya tentu kalian tahu apa yang aku butuhkan. Yeah, i need to sleep. But hello, a call of duty. Ketukan pertama yang menyambangi ruang kerjaku biasanya jam 7 pagi, you know what i feel? not angry, but just annoyed and so confused. I love my job, tapi bisa tidak yang minta tolong itu masalahnya diganti? atau kalau tidak sekalian ganti saja orangnya.

 Hampir setiap hari rasanya saya harus membantu dan menjelaskan kepada rekan-rekan kerja cara mengkoneksikan smartphone, tab, atau laptop dengan internet. Membuatkan mereka catatan cara mengkoneksikannya? sudah berlembar-lembar catatan saya berikan. Kebanyakan mereka mengaku sudah sangat jelas dengan apa yang saya jelaskan hanya saja lupa selalu menjadi alasannya, catatan yang kubuatkan mereka tepis dengan kata hilang, dan tutorial dalam bentuk softfile mereka tampik dengan istilah ter-virus (saya tidak tahu ini istilah dari planet mana, atau galaksi mana). Situasi ini sudah menjadi camilan sehari-hari untukku, yang kadang membuatku bertanya " workshop IT yang diadakan sejak zaman kuda lumping, itu dan dengan dana yang keren sangat kalau jadi penghasilan bulananku, hasilnya mana?" mmmm.. dalam hati tapi; bertanyanya. Hehehe... Saya suka dengan pekerjaan ini, saya gemas dengan orang-orang di lingkungan kerja ini, dan saya juga cinta dengan bantalku.

Cintaku bukan hanya itu. Masih ada cinta yang lain. Cinta Allah, cinta keluarga, cinta menulis dan sepertinya kami saling mencintai. Oh ia, saya sebenarnya bukan jomblo lagi, apalagi jones alias jemblo ngenes, saya hanya single permanen sebelum nikah.. hehehe


Makassar, 11 Agustus 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan

Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menempuh jarak Entah itu jarak dari langkah ke langkah Jarak nafas ke nafas Jarak waktu ke waktu atau jarak rindu ke rindu Ditiap-tiap kehidupan, kita banyak menjejaki janji Entah itu janji dari batas ke batas Janji temu ke temu Janji benam ke benam matahari atau janji dari harap ke harap Dalam banyak perjalanan, kita banyak terhenti Entah itu henti lelah ke lelah Henti payah ke payah Henti luka ke luka atau henti dari sejenak ke selamanya Bukan karena tak lagi ingin; Hanya saja jarak, janji, dan perhentian tak selalu serindu, seharap, dan sekekal waktu Makassar, 11 Maret 2019

Efek Root "SEXY Killer"

Bismillah. Tak akan berpanjang lebar. Viral banget, ya? Jelas viral Film semi dokumenter ini menjadi bahasan jagad sosial media, kaum milenial khususnya. Tanggapanku soal film ini bagaimana? Untuk pengambilan gambar cukup bagus, sound qualitynya juga lumayanlah, untuk permainan narasinya juga bisalah mendapatkan nilai 6 untuk skala 1 sampai 10. Tetapi tidak secara data. Sudah jelas, segala sesuatu memiliki tujuan. Untuk seorang milenial atau pemilih tetap usia muda, tentunya film ini akan menjadi primadona dalam khazanah berfikir, karena seolah "meembuka mata dan membongkar fakta". Data adalah fakta, dan fakta adalah data. Data, dan fakta adalah sesuatu yang bersifat majemuk, saling terkait satu dan lainnya. Data akan selalu menyajikan kebenaran, dan kebenaran akan selalu menjadi bagian dari data. lantas dimana letak kesalahan dari Film ini? Dibandingkan menyebutnya sebagai karya yang gagal, saya mungkin akan menyebutnya sebagai pewajahan yang gagal.

Surat; Menemukan Kalimat Terindah

   Bismillahirrahmanirrahiim. Ada begitu banyak tanya menggelayut dibenakku. Ya, kebanyakan tentang takdir. Konsep mengenai takdir sebenarnya tak ada; "semua peristiwa adalah apa adanya, dengan korelasi aksi-reaksi" juga kerap datang menyapa imaji.